Kisah Yang Menyentap Jiwaku: Pramugari Boeing 777
Dikala ramai yang bersoal jawab mengenai kehilangan MH370, izinkan saya berkongsi sebuah dialog yang berlaku antara saya dan ketua Pramugari sekitar 2010;
Seperti biasa saya dapat jemputan untuk menyampaikan ceramah di Singapura pada pertengahan tahun 2010, alhamdulillah penganjur berbesar hati belikan saya tiket bussiness Class, Mas Airlines, biasanya naik economy class je, kadang-kadang drive ke Singapura, ingat lagi masa tu naik Boeing 777-200, MH berapa tak ingat.
Ceritanya begini, masa tu nak balik KL, di Changi Airport, bila tiba masa untuk boarding saya menuju ke arah aircraft, dimuka pintu aircrft ketua pramugari menyambut ketibaan penumpang, biasanya Pramugari atau Pramugara akan ucap kepada penumpang " Welcome a board sir, have a pleasant trip" atau apa-apa ucapan selamat datang yang sewaktu dengannya, tapi berlainan dengan Pramugari yang sambut saya pada ketika itu, "Assalamu alaikum Ustaz", saya jawab "Wa alaikum salam".
Agak terkejut, berkata dalam hati "mak ai akak tu kenal aku la..." Sebabnya begini, prasangka yang ada dalam hati bila melihat orang yang tidak bertudung ialah, jauh dari agama, sesat, tak sempurna iman... dan macam-macam lagi.
Sebetulnya masa mula-mula mata pandang kearah Kakak Pramugari tu, dalam hati berkata "Ya Allah berilah hidayah kepada mereka ni"... Setelah masuk dalam dan dah dapat tempat duduk saya diberi minuman ringan... pastinya "Guava Juice " pilihan ku dulu kini dan selamanya. Bila dah take of, " Teh Tarik"... kena pulak duduk di window seat... sambil menghirup teh tarik sambil melihat keluar tingkap, sambil mengagumi kebesar Allah swt. Sedang kapal dah terbang dalam 20 minit, Ketua Pramugari yg mula-mula sambut saya, menghampiri tempat duduk saya, sambil senyum...saya pun balas senyum, dialognya begini;
Saya: Wa alaikum salam, yea.
Pramugari: Saya dan seisi famili suka dengan rancangan mengaji al-quran ustaz...
Saya: Tilawah Interaktif ka?
Pramugari: Yea Ustaz.
Saya: alhamdulillah puan saya sehat, ujarku.
Pramugari: Ustaz, saya nak mintak tolong sikit, kami ada sekolah tahfiz anak-anak pelarian Rohingya, jadinya saya nak mintak tolong Ustaz tolong carikan guru-guru tahfiz, kalau ada anak-anak murid ustaz di tempat ustaz mengajar pun boleh.
Saya: (Diam seketika, tersentap, kelu dan kaku sebentar)
Saya: In Sha Allah, saya akan bantu carikan guru2 tahfiz untuk sekolah puan.
Pramugari: Ini no saya ustaz... tolong yea Ustaz. (jelas penuh harapan)
Selepas Pramugari itu beredar, saya mengucap panjang, ya Allah, mulianya insan ini, padaMu jua aku berharap, ya Allah ku mohon agar Kau berilah petunjuk Mu kpd mereka ini.
Mulai hari itu presepsi saya terhadap cabin crew telah berubah, bukan sekadar itu, kadang-kadang dlm perjalanan yg agak jauh seperti dari KL-KK, atau KL-Sibu/Kuching, cabin crew akan bertanyakan soalan-soalan agama kepada saya untuk kepastian dan penjelasan.
Moral of story "JANGAN BERSANGKA BURUK DENGAN ORANG, DAN JANGAN MENGHUKUM ORANG DARI ZAHIRNYA".
Oleh: Ustaz Farid Ravi